STEAM GROUP
SANIT SANITTARIUM
STEAM GROUP
SANIT SANITTARIUM
0
IN-GAME
0
ONLINE
Founded
4 April, 2020
Language
English
ABOUT SANIT

PAK HERI

Pak Heri mulai kembali mengocok vagina Windy dengan penisnya. Tangannya menyelusup ke payudara Windy. Meremas kuat tetapi lembut.
Nafas Windy kembali meningkat. Ia melirik kebelakang, melihat pantat Pak Heri yang hitam bergoyang naik-turun. Sementara pantatnya sendiri tertindih Pak Heri. Windy menjulurkan tangannya, mengelus pantat Pak Heri. “Uuughhhh.. mmppphhh.. terusss pakk. Entotin akuuu..” rancau Windy sambil memejamkan matanya menikmati hujaman penis Pak Heri.
Pak Heri kembali mengangkat pinggul Windy. Menginginkan posisi itu kembali. “aacchhh… pakkk udah mau keluuarr?” Tanya Windy dengan nafsu terus menggebu. “Iya neng.. accchhh… sebentar lagii…” Pak Heri mempercepat kocokannya.
Windy menggigit bantal di depan wajahnya. Menahan kenikmatan di sekujur tubuhnya. Sementara tangannya meremas-remas kain sprei sampai sangat berantakan. “Ooohhhh,,, ooogghhh…. Pakkk ga kuaattt. Mau keluar lagiii.. oouugghhhh…” lenguh Windy tidak bisa menahan diri. “Iya, nengg. Bareng sama bapak.. aacchhhh…”
Pak Heri menekan dalam penisnya ke vagina Windy. Spermanya keluar tertahan kondom yang dikenakan. Sementara vagina Windy kembali mengeluarkan cairan bening. Keduanya melenguh bersamaan. Panjang. Terdengar penuh kenikmatan.
Windy kembali tertidur dengan posisi terkelungkup, sementara Pak Heri menindih di atasnya. Penisnya tetap berada di dalam vagina Windy yang masih berkedut. Tubuh keduanya dibasahi keringat yang keluar dari pori-pori.
“Enak, neng?”
“Enak banget pak. Makasih ya.” Jawab Windy sambil mencium bibir Pak Heri.
“Bapak ke kamar ya neng.” Ucap Pak Heri sambil mencabut penisnya. Melepaskan kondomnya kemudian membuangnya di tempat sampah.
“Iya pak. Aku mau pribadi mandi. Ada kuliah pagi.” Jawab Sinta. Pak Heri segera mengenakan pakaiannya kemudian kembali ke kamarnya setelah sebelumnya mencium Windy.
Windy mengambil handuknya di atas rak. Menuju kamar mandi, menutup rapat pintunya. Ia melihat tumpukan pakaian dalam yang kotor. Celana dalam Pak Heri ada di sana. Windy meremas celana dalam itu.
Ia memikirkan apa yang baru saja selesai Ia dan Pak Heri lakukan. Memalukan, tetapi dirinya sendiri tidak bisa menahan gejolak nafsu. Windy mendekatkan celana dalam itu ke hidungnya, teringat saat-saat hidungnya menyentuh ujung kepala penis Pak Heri. Windy tersenyum.
POPULAR DISCUSSIONS
VIEW ALL (4)
GROUP MEMBERS
Administrators
Members
0
IN-GAME
0
ONLINE
0 IN CHAT
Enter chat room
Founded
4 April, 2020
Language
English
ASSOCIATED GAMES