Install Steam
login
|
language
简体中文 (Simplified Chinese)
繁體中文 (Traditional Chinese)
日本語 (Japanese)
한국어 (Korean)
ไทย (Thai)
Български (Bulgarian)
Čeština (Czech)
Dansk (Danish)
Deutsch (German)
Español - España (Spanish - Spain)
Español - Latinoamérica (Spanish - Latin America)
Ελληνικά (Greek)
Français (French)
Italiano (Italian)
Bahasa Indonesia (Indonesian)
Magyar (Hungarian)
Nederlands (Dutch)
Norsk (Norwegian)
Polski (Polish)
Português (Portuguese - Portugal)
Português - Brasil (Portuguese - Brazil)
Română (Romanian)
Русский (Russian)
Suomi (Finnish)
Svenska (Swedish)
Türkçe (Turkish)
Tiếng Việt (Vietnamese)
Українська (Ukrainian)
Report a translation problem
Gejala bipolar dapat berupa:
Perasaan lebih humoris, bersemangat, atau cerdas
Perasaan rendah diri dan tidak berharga
Percaya diri menjadi pesimis
Bersemangat menjadi malas beraktivitas
Gangguan bipolar dapat diderita seumur hidup dan memengaruhi aktivitas penderitanya. Namun, dengan obat-obatan dan psikoterapi, penderita dapat menjalani aktivitas sehari-hari.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bipolar, antara lain:
Genetik
Trauma masa kecil
Stres berat
Perubahan signifikan dalam kehidupan
Penggunaan obat-obatan, alkohol, atau narkoba
Untuk mendiagnosis bipolar, dokter akan melakukan beberapa langkah, seperti: Pemeriksaan fisik dan laboratorium, Penilaian psikiater, Grafik suasana hati, Tes psikologi.
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di Gua Niah (Sarawak) dan Gua Babi (Kalimantan Selatan), penghuni pertama Kalimantan memiliki ciri-ciri Austro-Melanesia, dengan proporsi tulang kerangka yang lebih besar dibandingkan dengan penghuni Kalimantan masa kini yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei Darussalam, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan). Ada 3 suku pokok atau 5 suku asli Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, dan Tidung.