Εγκατάσταση Steam
Σύνδεση
|
Γλώσσα
简体中文 (Απλοποιημένα κινεζικά)
繁體中文 (Παραδοσιακά κινεζικά)
日本語 (Ιαπωνικά)
한국어 (Κορεατικά)
ไทย (Ταϊλανδικά)
Български (Βουλγαρικά)
Čeština (Τσεχικά)
Dansk (Δανικά)
Deutsch (Γερμανικά)
English (Αγγλικά)
Español – España (Ισπανικά – Ισπανία)
Español – Latinoamérica (Ισπανικά – Λατινική Αμερική)
Français (Γαλλικά)
Italiano (Ιταλικά)
Bahasa Indonesia (Ινδονησιακά)
Magyar (Ουγγρικά)
Nederlands (Ολλανδικά)
Norsk (Νορβηγικά)
Polski (Πολωνικά)
Português (Πορτογαλικά – Πορτογαλία)
Português – Brasil (Πορτογαλικά – Βραζιλία)
Română (Ρουμανικά)
Русский (Ρωσικά)
Suomi (Φινλανδικά)
Svenska (Σουηδικά)
Türkçe (Τουρκικά)
Tiếng Việt (Βιετναμικά)
Українська (Ουκρανικά)
Αναφορά προβλήματος μετάφρασης
Lumpur itu mulai bergantung pada Rini, tetapi perilaku anehnya membuat rekan-rekan kerja curiga. Saat dibawa ke ruang konseling, Rini mengaku merawat lumpur tersebut. Namun, sebelum selesai berbicara, tubuhnya meleleh menjadi lumpur.
Siapa pun yang pernah berinteraksi dengannya mulai berubah menjadi lumpur juga, membentuk "Ibu Lumpur" besar yang menyerang laboratorium. Mereka yang berubah kehilangan akal sehat, hanya ingin melindungi lumpur tersebut.
Pemimpin laboratorium memberi perintah terakhir, "Gunakan senjata kalian! Lumpuh atau tidak, lindungi desa dari malapetaka ini."
Kisah ini menjadi peringatan, bahwa kasih sayang berlebihan tanpa kehati-hatian bisa membawa bencana.