Instalar o Steam
Iniciar sessão
|
Idioma
简体中文 (Chinês Simplificado)
繁體中文 (Chinês Tradicional)
日本語 (Japonês)
한국어 (Coreano)
ไทย (Tailandês)
Български (Búlgaro)
Čeština (Checo)
Dansk (Dinamarquês)
Deutsch (Alemão)
English (Inglês)
Español-España (Espanhol de Espanha)
Español-Latinoamérica (Espanhol da América Latina)
Ελληνικά (Grego)
Français (Francês)
Italiano (Italiano)
Bahasa Indonesia (Indonésio)
Magyar (Húngaro)
Nederlands (Holandês)
Norsk (Norueguês)
Polski (Polaco)
Português (Brasil)
Română (Romeno)
Русский (Russo)
Suomi (Finlandês)
Svenska (Sueco)
Türkçe (Turco)
Tiếng Việt (Vietnamita)
Українська (Ucraniano)
Relatar problema de tradução
evocuvu depamo 🙄
minalitasa vajingan 🤔
ahe casa jipopo 😔
bagas 😂 bagas 😜 bagas 😏
bagas 😁 bagas 😎 sekao 🥵
el ela elasia jiteso 😝
nyuwa hekasa sipopo 😘
bagas 😜 bagas 😋 bagas 🤗
bagas 😅 bagas 😂 sekao 🥵
elatasia jiteso 🤠
nyuwa hekasa sipoko 😏
Mobil Esemka hanyalah salah satu 😕
Banyak fakta banyak bukti ditemui 😹
Mulyono serakahnya setengah mati 💀
Ini nyanyian bukan sebuah isu 😌
Tapi kenyataannya memang begitu 🫣
Banyak fakta banyak bukti ditemui 😹
Tidak usah disebutkan satu satu 🤫
Setujukah Mulyono tuk diadili 😤
Perbuatannya telah merusak negri 😞
Rakyat bilang Mulyono tak punya malu 🤧
Dari bapak anak istri sampe mantu 😪
Ternak Mulyono tidak usah marah 😝
Karna pujaanmu itu memang parah 🤭
Sampai kapan kalian memuja dia 🙂↔️
Pemuja pembohong raja tipu tipu 🫢
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⣠⣴⣾⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣶⣄⡀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⣠⣴⣴⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣮⣵⣄⠀⠀⠀
⠀⠀⢾⣻⣿⢿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⢿⣿⣿⡀⠀
⠀⠸⣽⣻⠃⣿⡿⠋⣉⠛⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣏⡟⠉⡉⢻⣿⡌⣿⣳⡥⠀
⠀⢜⣳⡟⢸⣿⣷⣄⣠⣴⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣧⣤⣠⣼⣿⣇⢸⢧⢣⠀
⠀⠨⢳⠇⣸⣿⣿⢿⣿⣿⣿⣿⡿⠿⠿⠿⢿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⠀⡟⢆⠀
⠀⠀⠈⠀⣾⣿⣿⣼⣿⣿⣿⣿⡀⠀⠀⠀⠀⣿⣿⣿⣿⣿⣽⣿⣿⠐⠈⠀⠀
⠀⢀⣀⣼⣷⣭⣛⣯⡝⠿⢿⣛⣋⣤⣤⣀⣉⣛⣻⡿⢟⣵⣟⣯⣶⣿⣄⡀⠀
⣴⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣷⣶⣶⣶⣾⣶⣶⣴⣾⣿⣿⣿⣿⣿⣿⢿⣿⣿⣧
⣿⣿⣿⠿⢿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⠿⠿⣿⡿
Ia melihat ke sekeliling. Meja kerja. Setumpuk dokumen yang entah benar-benar dibaca atau hanya jadi alat pencitraan. Di luar jendela, Jakarta tetap macet. Negeri ini tetap dipenuhi harapan-harapan yang dikecewakan.
FufuFafa terkekeh pahit.
"Jadi ini yang terjadi setelah aku pergi?" gumamnya. "Oligarki semakin nyaman, kritik semakin sulit, dan rakyat masih tetap dijadikan pion."
Lalu, sebuah ketukan di pintu.
"Mas Gimvran, Pak Wowo ingin bertemu," suara ajudan terdengar dari luar.
FufuFafa menatap refleksinya di kaca. Matanya kini penuh kesadaran. Ia mengepalkan tangan.
Sudah lama ia memperingatkan mereka. Sudah lama ia mencoba mencegah ini.
Ia menghela napas, lalu berbisik pada dirinya sendiri.
"Fine… I’ll do it myself."